Contoh Teori Perubahan Sosial Evolusi

teori perubahan sosial evolusi

Apakah itu Teori Perubahan Sosial Evolusi ?

Sama seperti yang dijumpai bersama jika minimal ada 6 macam teori perubahan sosial salah satunya ialah Teori Perubahan Sosial Evolusi. Teori Perubahan Sosial Evolusi adalah tiap tahapan yang berurut berlainan dan tahapan awalnya dan sebagai dampak kombinasi dan tahapan awalnya. Berdasar ini, setiap tahapan sebelumnya sediakan persyaratan untuk tahapan seterusnya. Hingga keadaan itu memperlihatkan proses perubahan sosial menurut garis lempeng.

Hal tersebut didasarkan pada makna warga alami perubahan dalam hidupnya secara pelan-pelan hingga pada bukti sosial yang terjadi telah sesuai arah tahapnya. Di mana masyaraka bergerak di satu garis linear ke arah satu titik tertentu diawali dan tahapan prmimitif (savage), tradisionil, sampai selanjutnya akan ada pada tingkatan kekinian.

Di lain sisi, Auguste Comte sebagai figur teori evolusi sosiologi menyaksikan warga seperti bekerja maju dalam pertimbangan itu ada dogma ke sistem ilmiah. Saat itu dalam perubahannya Emile Durkheim dalam Schaefer (2012) jika warga akan berkembang dari organisasi sosial simpel ke arah wujud lebih kompleks.

Karena itu dipertegas proses perubahan sosial yang terjadi secara evolusi akan tinggalkan sisa yang tidak bisa dihapus dan tinggalkan dampak yang tidak terelak atas proses sosial seterusnya.

Contoh-Contoh Teori Sosial Evolusi

Sebagai contoh teori evolusi dalam perubahan sosial misalkan saja membahas mengenai perubahan keadaan perkotaan dari hari ke hari atau dari periode ke periode yang selalu alami perubahan tiap waktunya. Di mana perubahan itu jadi kewajiban yang memang terjadi.

Misalkan saja menyaksikan Jakarta yang saat sebelum kemerdekaan hingga saat ini ada bangunan dan sarana yang lain. Ketidaksamaan ini juga dilaksanakan dalam usaha penuhi kemauan dan kebutuhkan manusia yang terus-terusan alami perubahan.

perlu dimengerti jika teori evolusi sendiri bisa diperbedakan berdasar langkah warga berbeda yang terbagi dalam yakni teori evolusi multiliner dan teori evolusi unilinear. Keterangan pembagiannya seperti berikut:

1. Teori Evolusi Multiliner

Teori perubahan evolusi multilinear menyaksikan warga mempunyai lajur berlainan untuk ke arah pada tingkatan perubahan sama. Walau lajurnya ke arah pada warga kekinian, tapi di sini warga tak perlu melalui posisi tingkatan yang serupa seperti warga lain.

Contoh teori evolusi multilinear dapat menyaksikan kehidupan warga perkotaan. Di mana sebagian besar warga perkotaan bisa dikelompokkan dalam warga kekinian karena industrialisasi berkembang. Namun, tiap warga perkotaan tidak harus lewat posisi tahapan perubahan yang serupa untuk capai tingkat kekinian.

Bisa jadi warga perkotaan melalui lajur berlainan (lajur alternative) ke arah kekinian. Sebagai contoh, dua kota mempunyai arah memakmurkan warga. Meski begitu, ke-2 kota itu memakai langkah berlainan untuk capai arah kesejahteraan itu, misalkan Kota di Bali meningkatkan pariwisata dan Kota Tanggerang meningkatkan industri garmen untuk tingkatkan kesejahteraan warga yang berada di Kota Tenggarang.

2. Teori Evolusi Unilinear

Dalam teori evoluasi perubahan sosial unilinear menyaksikan warga ikuti lajur evolusi yang serupa. Di sini ada kecondongan jika tiap warga berasal dan wujud yang lebih kompleks dan masing-masing melalui proses perubahan yang seragam.

Adapun untuk contoh teori evolusi unilinear dalam perubahan sosial dalam masyarakat bisa menyaksikan perubahan peradaban manusia yang bergerak secara primitif, tradisionil, sampai kekinian. Di mana proses perubahan terjadi dikuasai besar dengan kehadiran tehnologi, maknanya makin diketemukan tehnologi yang hebat warga alami kehidupan yang berbeda.
Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url